Energi Bersih Dunia Pecahkan Rekor Tertinggi, Tetapi Amerika Malah Mundur, Fakta Mengejutkan, Data Terkini, Analisis Mendalam, dan Dampak Global

Senin, 14 April 2025 oleh aisyah

Energi Bersih Dunia Pecahkan Rekor Tertinggi,  Tetapi Amerika Malah Mundur, Fakta Mengejutkan, Data Terkini, Analisis Mendalam, dan Dampak Global

Energi Bersih Dunia Pecahkan Rekor, Amerika Serikat Justru Melangkah Mundur

Dunia tengah merayakan pencapaian gemilang di bidang energi bersih. Bayangkan, hampir 40,9% listrik global kini berasal dari sumber ramah lingkungan seperti tenaga surya, angin, air, dan nuklir di tahun 2024, menurut lembaga riset energi Ember. Ini kabar baik bagi bumi kita!

Sayangnya, di tengah antusiasme dunia bertransisi ke energi bersih, pemerintahan Donald Trump justru memilih jalan berbeda dengan kembali mendukung penggunaan batu bara dan minyak bumi. Sebuah langkah yang disayangkan banyak pihak.

Tenaga Surya: Bintang Baru Energi Bersih

Laporan Ember juga menyoroti tenaga surya sebagai bintang utama dalam pencapaian ini. Listrik dari tenaga surya melesat hampir 30% dalam setahun. Meskipun kontribusinya baru sekitar 7% dari total listrik rendah karbon dunia, pertumbuhannya sangat pesat, bahkan menjadi yang tercepat selama 20 tahun berturut-turut. Luar biasa, bukan?

Tiongkok dan India memimpin peralihan ini. Lebih dari separuh peningkatan energi surya global tahun lalu berasal dari Tiongkok. Sementara itu, pembangunan tenaga surya di India meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Asia diprediksi menjadi kunci masa depan energi dunia, seiring negara-negara di kawasan ini terus menambah pembangkit energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat.

Tren Energi Bersih Tak Terbendung

Menariknya, meskipun pemerintah AS lebih condong ke bahan bakar fosil, pasar justru berpihak pada energi bersih. Alasannya sederhana: lebih murah dan ramah lingkungan. Penggunaan baterai, kendaraan listrik, dan pusat data modern juga turut mendorong kebutuhan akan listrik yang lebih bersih.

“Meskipun ada tantangan geopolitik dan ekonomi, industri energi terbarukan menghasilkan tambahan 858 TWh pembangkitan ke sistem tahun lalu, cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh Inggris dan Prancis digabungkan.” - Bruce Douglas, CEO Global Renewables Alliance (Forbes, 12/04/2025)

Dunia sedang berlari menuju era energi bersih. Jika Amerika Serikat tidak segera bergabung dalam transisi ini, mereka berisiko tertinggal dalam persaingan ekonomi masa depan yang berbasis energi terbarukan.

Bagaimana Indonesia bisa memanfaatkan momentum pertumbuhan energi surya global ini, Bu Sri Mulyani?

Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat besar. Kita perlu mendorong investasi di sektor ini, mengembangkan teknologi, dan menciptakan regulasi yang mendukung. Dengan strategi yang tepat, Indonesia bisa menjadi pemain utama di pasar energi surya global.