Eddington Jadi Film Anyar Pembuat Hereditary dan Midsommar, Siap Meneror Anda?

Rabu, 16 April 2025 oleh aisyah

Eddington Jadi Film Anyar Pembuat Hereditary dan Midsommar, Siap Meneror Anda?

Eddington: Ketika Ari Aster Menggiring Kita ke Kota Kecil Penuh Misteri di Tengah Pandemi

Sutradara jenius di balik film-film menegangkan seperti Hereditary, Midsommar, dan Beau is Afraid, Ari Aster, kembali dengan karya terbarunya yang berjudul Eddington. Film ini menjanjikan nuansa khas Ari Aster yang penuh ketegangan dan premis tak biasa, ciri khas yang juga melekat pada rumah produksi A24 yang menaungi film ini.

Eddington mengambil latar sebuah kota kecil di New Mexico saat pandemi COVID-19 melanda. Film ini mengeksplorasi reaksi masyarakat, sorotan terhadap para pejabat, dan dinamika sosial yang rumit di tengah krisis global. Dengan deretan bintang papan atas seperti Joaquin Phoenix, Pedro Pascal, Emma Stone, Austin Butler, dan masih banyak lagi, Eddington siap menyajikan tontonan yang memukau dan menggugah pikiran.

Teaser trailer pertama Eddington justru menampilkan sesuatu yang tak terduga: seseorang sedang asyik scrolling Instagram, dipenuhi beragam isu dan teori konspirasi seputar pandemi. Potongan suara dari sebuah program berita televisi terdengar, "Tentu saja, mereka terus mengamati laboratorium di Tiongkok itu. Jika kamu mengamati laboratorium di Wuhan..." Lalu terdengar lanjutan yang semakin aneh, "Saat itu, tentu saja tahun 1956, saat itulah Tom Hanks lahir, selebritas pertama yang terjangkit virus tersebut."

Joaquin Phoenix berperan sebagai sheriff kota yang berseteru dengan wali kota (Pedro Pascal) di tengah situasi pandemi. Phoenix menyuarakan keresahannya tentang kecintaan masyarakat Eddington pada senjata. Sementara itu, Austin Butler, Emma Stone, dan Amélie Hoeferle masing-masing menambahkan lapisan misteri dengan dialog-dialog mereka yang penuh teka-teki. Dari unggahan konspirasi tentang Michael Jackson dan 9/11 hingga video kampanye wali kota, Eddington seakan menggabungkan realita pandemi dengan sentuhan surealis khas Ari Aster.

Dengan jajaran pemain bintang seperti Phoenix, yang baru saja menyelesaikan Joker: Folie à Deux, dan Pascal, yang terlibat dalam Gladiator II dan The Fantastic Four: First Steps, Eddington jelas menjadi salah satu film yang paling dinantikan. Emma Stone, yang akan muncul dalam Bugonia, dan Austin Butler, dengan Dune: Part Two dan Masters of the Air, semakin menambah daya tarik film ini.

Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan pengalaman menonton Eddington dan film-film Ari Aster lainnya:

1. Cari Tahu Tentang Ari Aster - Kenali gaya penyutradaraan dan tema-tema yang sering diangkat oleh Ari Aster. Ini akan membantu Anda memahami konteks dan menghargai karyanya lebih dalam. Misalnya, ketahui bahwa film-filmnya seringkali mengeksplorasi trauma dan dinamika keluarga yang disfungsional.

2. Hindari Spoiler - Sebisa mungkin, hindari membaca review atau diskusi online yang mengandung spoiler sebelum menonton filmnya. Biarkan diri Anda terkejut dan terhanyut dalam alur cerita yang disajikan.

3. Tonton di Tempat yang Nyaman dan Minim Gangguan - Ciptakan suasana yang mendukung untuk pengalaman menonton yang optimal. Matikan lampu, redupkan suara notifikasi, dan fokuslah pada film.

4. Diskusikan Setelah Menonton - Setelah menonton, ajak teman atau keluarga untuk berdiskusi tentang film tersebut. Tukar pikiran dan interpretasi masing-masing dapat memperkaya pemahaman Anda.

5. Jelajahi Karya Ari Aster Lainnya - Jika Anda menikmati Eddington, jangan ragu untuk menjelajahi film-film Ari Aster lainnya seperti Hereditary, Midsommar, dan Beau is Afraid.

Apakah film Eddington akan seseram film-film Ari Aster sebelumnya, seperti Hereditary? (Pertanyaan dari Ani Setiawati)

Menurut Joko Anwar (Sutradara): "Sulit untuk membandingkan tingkat 'keseraman' secara langsung. Setiap film memiliki pendekatan yang berbeda. Namun, mengetahui gaya Ari Aster, Eddington kemungkinan besar akan menghadirkan ketegangan psikologis yang intens dan atmosfer yang mencekam, meskipun mungkin dengan cara yang berbeda dari Hereditary."

Bagaimana Joaquin Phoenix dan Pedro Pascal mempersiapkan peran mereka di Eddington? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

Reza Rahadian (Aktor): "Aktor sekelas Joaquin Phoenix dan Pedro Pascal pasti melakukan riset dan pendalaman karakter yang mendalam. Mereka mungkin mempelajari konteks pandemi, berdiskusi dengan sutradara, dan mengeksplorasi latar belakang karakter mereka untuk menghasilkan penampilan yang autentik."

Apa pesan yang ingin disampaikan Ari Aster melalui film Eddington? (Pertanyaan dari Citra Dewi)

Garin Nugroho (Sutradara): "Ari Aster seringkali mengeksplorasi tema-tema kompleks tentang manusia dan masyarakat. Di Eddington, dia kemungkinan besar ingin menggambarkan dampak pandemi terhadap psikologi individu, dinamika sosial, dan bagaimana krisis dapat mengungkap sisi tergelap manusia."

Kapan film Eddington akan rilis di Indonesia? (Pertanyaan dari Dedi Supriatna)

Christine Hakim (Aktris): "Saat ini belum ada informasi resmi mengenai tanggal rilis Eddington di Indonesia. Kita harus menunggu pengumuman lebih lanjut dari pihak distributor film."

Apakah film Eddington layak untuk ditonton? (Pertanyaan dari Eka Lestari)

Dian Sastrowardoyo (Aktris): "Jika Anda menyukai film-film dengan alur cerita yang unik, atmosfer yang kuat, dan penampilan akting yang brilian, maka Eddington patut untuk ditonton. Namun, perlu diingat bahwa film-film Ari Aster cenderung 'berat' dan memicu pemikiran, jadi persiapkan diri Anda untuk sebuah pengalaman sinematik yang mendalam."