Ditemukan Planet Super Padat di Alam Semesta, Lebih Berat dari Baja, Akankah Menabrak Bumi? Temukan Fakta Mengejutkannya!
Selasa, 15 April 2025 oleh aisyah
Ditemukan, Salah Satu Planet Terpadat di Alam Semesta
Bayangkan sebuah planet sepadat besi, melesat mengitari bintangnya dalam waktu kurang dari sehari! Para astronom baru saja menemukan dunia yang luar biasa ini, bagian dari sistem planet K2-360 yang berjarak 750 tahun cahaya dari Bumi. Penemuan yang dipublikasikan di Scientific Reports ini, membuka jendela baru untuk memahami bagaimana planet bisa terbentuk dan berevolusi di lingkungan yang ekstrem.
Mengenal Sistem K2-360: Dua Planet yang Berbeda
Sistem K2-360 mengorbit bintang yang mirip Matahari kita. Sistem ini memiliki dua planet yang sangat berbeda:
- K2-360 b: Sebuah "Super-Earth" – planet berbatu yang lebih besar dari Bumi, tapi lebih kecil dari Neptunus. Meskipun hanya 1,6 kali ukuran Bumi, massanya 7,7 kali lebih besar! Yang lebih mencengangkan, planet ini mengitari bintangnya hanya dalam 21 jam!
- K2-360 c: Planet luar yang lebih besar, membutuhkan waktu 9,8 hari untuk mengorbit bintang. Massanya diperkirakan 15 kali massa Bumi, tetapi ukuran pastinya masih misteri karena belum teramati transit di depan bintangnya.
Kepadatan Ekstrem K2-360 b: Inti Planet yang Tersisa
Kepadatan K2-360 b yang luar biasa tinggi menjadi petunjuk penting. Para ilmuwan menduga planet ini adalah inti yang tersisa dari planet yang jauh lebih besar. Lapisan luarnya, termasuk atmosfernya, kemungkinan besar terkikis oleh radiasi intens dan gaya gravitasi bintangnya yang begitu dekat.
“Planet ini seperti fosil kosmik, menunjukkan nasib planet yang terlalu dekat dengan bintangnya. Setelah miliaran tahun, yang tersisa hanyalah intinya yang berbatu,” jelas Davide Gandolfi, astrofisikawan dari Universitas Turin.
Kandungan besi yang tinggi menunjukkan bahwa K2-360 b mungkin pernah memiliki atmosfer tebal yang menguap karena radiasi ultraviolet bintang – sebuah proses yang disebut photoevaporation.
Misteri Orbit K2-360 b: Pengaruh Migrasi dan Gravitasi
Bagaimana K2-360 b bisa berada begitu dekat dengan bintangnya? Para peneliti menduga K2-360 c, planet luar, berperan penting. Interaksi gravitasi antara kedua planet mungkin telah mendorong K2-360 b lebih dekat melalui proses yang disebut migrasi eksentrisitas tinggi.
Alessandro Trani, peneliti dari Niels Bohr Institute, menjelaskan, “Interaksi gravitasi ini awalnya membuat orbit K2-360 b sangat lonjong. Gaya pasang surut bintang kemudian secara perlahan 'membulatkan' orbit tersebut, menempatkan planet ini pada posisi yang sangat dekat dengan bintang.” Kemungkinan lain, rotasi dan kemiringan sumbu planet juga mempercepat proses ini.
Simulasi dan Observasi: Mengungkap Sejarah Sistem K2-360
Untuk memahami evolusi sistem ini, para ilmuwan menggunakan simulasi numerik. Mereka menjalankan berbagai simulasi dengan parameter berbeda, lalu membandingkannya dengan data observasi, seperti transit dan kecepatan radial. Kecocokan antara simulasi dan observasi membantu mereka merekonstruksi sejarah sistem K2-360.
K2-360: Laboratorium Kosmik untuk Studi Evolusi Planet
Sistem K2-360 menjadi laboratorium kosmik yang ideal untuk mempelajari evolusi planet. Keberadaan dua planet dengan karakteristik berbeda dalam satu sistem memungkinkan para ilmuwan menguji berbagai skenario evolusi, termasuk migrasi planet dan penguapan atmosfer.
Bagaimana proses 'photoevaporation' mempengaruhi K2-360 b, Pak Thomas?
Photoevaporation adalah proses di mana radiasi ultraviolet yang intens dari bintang menguapkan atmosfer planet. Dalam kasus K2-360 b, kedekatannya dengan bintang membuat planet ini terpapar radiasi yang sangat kuat. Radiasi ini memanaskan atmosfer, menyebabkan molekul-molekul gas bergerak dengan kecepatan tinggi dan akhirnya terlepas ke ruang angkasa. Proses inilah yang kemungkinan besar menyebabkan hilangnya atmosfer K2-360 b hingga menyisakan intinya yang padat. - Prof. Dr. Thomas Djamaluddin (Ahli Astronomi dan Astrofisika LAPAN)