Cak Imin Sebut AI Membuat Orang Malas Berpikir, Benarkah Demikian?

Minggu, 4 Mei 2025 oleh aisyah

Cak Imin Sebut AI Membuat Orang Malas Berpikir, Benarkah Demikian?

Kecerdasan Buatan: Mudahkan Hidup atau Malah Bikin Malas Berpikir?

Teknologi kecerdasan buatan (AI) memang sedang naik daun. Kehadirannya menawarkan kemudahan di berbagai aspek kehidupan, namun Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, mengingatkan akan potensi dampak negatifnya. Dalam acara Waisak Nasional PKB di Kompleks Parlemen, Senayan (3/5/2025), beliau menyuarakan keprihatinannya bahwa AI bisa membuat masyarakat malas berpikir.

Cak Imin berpendapat bahwa kemudahan yang ditawarkan AI bisa menjadi bumerang, menyebabkan kemunduran dan krisis. Menurutnya, kita jadi kurang tertantang untuk menggunakan kemampuan berpikir kritis kita. Meskipun mengakui manfaat AI dalam menyederhanakan pekerjaan, beliau juga khawatir akan terkikisnya budaya berpikir.

"Kemajuan teknologi informasi begitu cepat. Bahkan kita berkedip saja, teknologi baru sudah muncul. AI memang memudahkan pekerjaan dan pola hidup, tapi kita juga harus waspada," ucap Muhaimin.

Kekhawatiran serupa juga diutarakan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Beliau menekankan bahwa AI bukanlah pengganti manusia, melainkan alat. Justru manusia yang tidak memanfaatkan AI akan tertinggal. Gibran juga mengungkapkan rencana pemerintah untuk mengintegrasikan kurikulum AI ke dalam pendidikan mulai tahun ajaran baru mendatang, mencakup jenjang SD hingga SMK.

Menanggapi potensi dampak negatif AI, Cak Imin mengajak masyarakat untuk bijak dalam penggunaannya. Beliau menekankan pentingnya nilai-nilai luhur agama sebagai fondasi kehidupan yang perlu dijaga di era digital ini. Kearifan dalam memanfaatkan teknologi menjadi kunci agar kita tidak tergerus oleh perkembangan zaman.

AI memang canggih, tapi kita tetap yang pegang kendali. Yuk, simak tips berikut agar kita bisa memanfaatkan AI dengan bijak:

1. Pahami Batasan AI - Ingat, AI hanyalah alat. Jangan sepenuhnya bergantung padanya untuk mengambil keputusan atau menyelesaikan masalah. AI tidak memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif seperti manusia. Contohnya, gunakan AI untuk merangkum informasi, tapi tetap analisis dan simpulkan sendiri.

2. Asah Terus Kemampuan Berpikir Kritis - Jangan biarkan AI menggantikan proses berpikirmu. Latih terus kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan kreativitas. Misalnya, coba pecahkan teka-teki logika atau ikuti diskusi yang merangsang pikiran.

3. Gunakan AI untuk Hal Positif - Manfaatkan AI untuk mendukung produktivitas dan pembelajaran. Gunakan untuk riset, belajar bahasa baru, atau mengelola waktu. Hindari penggunaan AI untuk hal-hal negatif seperti menyebarkan informasi palsu atau plagiarisme.

4. Tetap Terhubung dengan Dunia Nyata - Jangan sampai terjebak dalam dunia digital. Jaga keseimbangan dengan berinteraksi dengan orang lain secara langsung, menikmati alam, dan melakukan aktivitas fisik. Ini penting untuk kesehatan mental dan emosional.

Bagaimana cara agar anak-anak tidak kecanduan AI? (Pertanyaan dari Ani Handayani)

Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi): Penting bagi orang tua untuk membatasi screen time dan mendorong anak-anak untuk beraktivitas di dunia nyata. Selain itu, edukasi tentang penggunaan teknologi yang bertanggung jawab juga sangat krusial.

Apa dampak AI terhadap dunia kerja di Indonesia? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian): AI akan menciptakan lapangan kerja baru sekaligus mengubah lanskap pekerjaan yang ada. Kita perlu mempersiapkan tenaga kerja yang adaptif dan terampil di era digital.

Apakah AI bisa menggantikan peran guru? (Pertanyaan dari Citra Dewi)

Prof. Dr. Fasli Jalal (Pakar Pendidikan): AI bisa menjadi alat bantu yang hebat bagi guru, tetapi tidak akan pernah bisa menggantikan peran guru sepenuhnya. Sentuhan manusia, empati, dan kemampuan membangun karakter tetaplah penting dalam pendidikan.

Bagaimana pemerintah menyikapi perkembangan AI yang pesat? (Pertanyaan dari Dedi Supriadi)

Johnny G. Plate (Menteri Komunikasi dan Informatika): Pemerintah terus berupaya menciptakan regulasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, termasuk AI. Fokus kami adalah memastikan pemanfaatan AI yang bertanggung jawab dan bermanfaat bagi masyarakat.

Apa saran untuk generasi muda agar siap menghadapi era AI? (Pertanyaan dari Eka Lestari)

Gibran Rakabuming Raka (Wakil Presiden): Teruslah belajar dan asah kemampuan di bidang teknologi. Jangan takut untuk bereksperimen dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Manfaatkan AI sebagai alat untuk mengembangkan potensi diri.