Biaya Rp50 Juta untuk Patung Biawak di Wonosobo Dinilai Terlalu Mahal, Ini Penjelasan Sang Seniman Menuai Kontroversi

Sabtu, 26 April 2025 oleh aisyah

Biaya Rp50 Juta untuk Patung Biawak di Wonosobo Dinilai Terlalu Mahal, Ini Penjelasan Sang Seniman Menuai Kontroversi

Patung Biawak Realistis di Wonosobo: Kisah Seniman Lokal dan Karya Kebanggaan

Sebuah patung biawak yang begitu nyata di Wonosobo mendadak viral dan jadi perbincangan hangat. Saking miripnya dengan biawak asli, banyak yang terkecoh mengira itu bukan patung! Karya mengagumkan ini lahir dari tangan seniman lokal, Rejo, lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

Di balik realismenya yang memukau, terselip kisah menarik. Beredar kabar biaya pembuatan patung ini mencapai Rp50 juta, yang dianggap sebagian orang terlalu mahal. Rejo, sang seniman, menanggapi hal ini dengan rendah hati. “Kalau tahu prosesnya, saya bahkan sampai berhutang,” ungkapnya dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @om.gendut18. Ia menjelaskan bahwa nominal bukanlah fokus utamanya. "Apapun kalau berpikirnya tidak cukup maka tidak cukup, tapi saya minta kepada Pak Bupati mohon maaf saya dimandatkan dana seadanya.”

“Seandainya saya diberi Rp5 juta, saya pasti buat semampu saya, sebisa saya ya jadinya selima juga itu tadi,” tambahnya.

Rejo menegaskan bahwa motivasinya adalah berkontribusi untuk Wonosobo, tanah kelahirannya. Baginya, nilai karya ini bukan diukur dari uang, melainkan seberapa besar manfaatnya bagi Wonosobo. “Saya ingin membangun Wonosobo, bukan nominalnya berapa tapi sebaik apa saya memberi ke Wonosobo,” ujarnya. Ia merasa bahagia melihat antusiasme warga Wonosobo terhadap karyanya.

Patung yang lebih besar dari rencana awal (tiga meter) ini ternyata rampung hanya dalam waktu satu setengah bulan, dengan bagian utama selesai dalam seminggu! Soal pendanaan, Rejo meluruskan bahwa patung ini dibiayai oleh BUMD Kabupaten Wonosobo, bukan dana desa. Pemilihan biawak sebagai objek patung juga bukan tanpa alasan. Rejo menjelaskan bahwa biawak cukup umum di Wonosobo dan bisa menjadi simbol lokal yang kuat, sekaligus pengingat akan kekayaan hayati daerah tersebut.

Kini, patung biawak tersebut telah menjadi ikon baru dan spot swafoto favorit di Wonosobo. Kehadirannya membuktikan bahwa karya seni lokal mampu memberikan warna dan kebanggaan bagi daerahnya.

Berikut beberapa tips untuk mengapresiasi karya seni patung lokal seperti patung biawak di Wonosobo:

1. Pahami Makna di Balik Karya - Cari tahu cerita dan inspirasi di balik pembuatan patung. Memahami makna dan proses kreatifnya akan memperdalam apresiasi Anda.

Contoh: Mencari tahu filosofi pemilihan biawak sebagai objek patung di Wonosobo.

2. Hargai Proses Kreatif Seniman - Ingatlah bahwa sebuah karya seni melibatkan waktu, tenaga, dan keahlian seniman. Hargai usaha mereka terlepas dari nominal biayanya.

Contoh: Memahami bahwa seniman patung biawak tersebut bekerja keras dan bahkan berhutang untuk mewujudkan karyanya.

3. Dukung Seniman Lokal - Berikan dukungan dengan mengunjungi pameran, membeli karya, atau menyebarkan informasi tentang karya mereka.

Contoh: Mengunjungi dan berfoto di lokasi patung biawak di Wonosobo dan membagikannya di media sosial.

4. Berikan Kritik yang Membangun - Sampaikan kritik dengan sopan dan konstruktif agar seniman dapat terus berkembang.

Contoh: Memberikan masukan kepada seniman tentang detail patung yang bisa diperbaiki, alih-alih hanya mengatakan "jelek".

5. Jaga Kebersihan dan Kelestarian Karya - Jangan merusak atau mencoret-coret patung. Jaga kebersihan lingkungan sekitarnya agar karya seni tetap indah dan lestari.

Contoh: Tidak membuang sampah sembarangan di sekitar patung dan mengingatkan pengunjung lain untuk melakukan hal yang sama.

Mengapa biawak dipilih sebagai objek patung, Bu Sri Wahyuni?

(Sri Wahyuni, Budayawan Wonosobo) Biawak dipilih karena merupakan satwa yang cukup familiar di Wonosobo, sehingga dapat menjadi representasi fauna lokal dan memperkuat identitas daerah.

Bagaimana tanggapan Bapak Ridwan Kamil terhadap patung ini, Pak?

(Ridwan Kamil, Arsitek & Gubernur Jawa Barat) Patung ini adalah contoh bagaimana seni publik dapat menghidupkan ruang dan menjadi daya tarik wisata. Kreativitas seniman lokal patut diapresiasi dan didukung.

Apa pesan yang ingin disampaikan seniman melalui patung ini, Mas Agus Suwage?

(Agus Suwage, Seniman) Seniman ingin menunjukkan kecintaannya pada Wonosobo dan kekayaan alamnya. Patung ini juga menjadi media ekspresi dan kontribusi nyata bagi daerahnya.

Bagaimana dampak patung ini bagi pariwisata Wonosobo, Pak Sandiaga Uno?

(Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) Patung ini berpotensi menjadi ikon wisata baru yang menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian kreatif lokal.

Apakah ada rencana untuk membuat patung serupa dengan hewan lain, Pak Rejo?

(Rejo, Seniman Patung Biawak) Untuk saat ini belum ada rencana, tapi tidak menutup kemungkinan ke depannya akan ada karya-karya lain yang terinspirasi dari kekayaan fauna Wonosobo.

Bagaimana cara masyarakat dapat turut menjaga kelestarian patung ini, Mbak Najwa Shihab?

(Najwa Shihab, Jurnalis) Masyarakat dapat ikut menjaga kebersihan lingkungan sekitar patung, tidak mencoret-coret, dan melaporkan jika ada tindakan vandalisme.