Benarkah Semua Penderita Hipertensi Wajib Kurangi Garam? Ini Kata Dokter dan Penjelasan Lengkapnya
Minggu, 27 April 2025 oleh aisyah
Benarkah Semua Penderita Hipertensi Harus Kurangi Garam?
Kita sering mendengar anjuran mengurangi garam bagi penderita hipertensi. Namun, tahukah Anda, tidak semua penderita hipertensi perlu membatasi asupan garam? Ternyata, dalam beberapa kasus, mengurangi garam justru dapat berdampak buruk.
Fenomena ini disebut inverse salt sensitivity, di mana tekanan darah justru meningkat ketika konsumsi garam dikurangi. Menurut dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, kondisi ini memang jarang terjadi, hanya sekitar 1 dari 10 penderita hipertensi yang mengalaminya. "Pada kasus inverse salt sensitivity, mengurangi garam malah membuat tekanan darah naik," jelasnya.
Meskipun jarang, inverse salt sensitivity perlu dipahami. Gejala utamanya adalah peningkatan tekanan darah sekitar 5 poin setelah mengurangi asupan garam secara signifikan. Dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD, menjelaskan bahwa penderita dengan kondisi ini sebaiknya mengonsumsi garam dalam jumlah normal, maksimal 2.000 mg per hari sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI.
Lalu, bagaimana cara memastikan apakah seseorang mengalami inverse salt sensitivity? Dr. Decsa menjelaskan diperlukan serangkaian pemeriksaan medis khusus, seperti trial diet, pemeriksaan renin, urine natrium, dan pemantauan tekanan darah selama 24 jam (ABP). Sayangnya, tes ini belum ditanggung BPJS dan biayanya cukup mahal, sehingga deteksi dini masih menjadi tantangan di Indonesia.
Baik dr. Santi maupun dr. Decsa sepakat bahwa penanganan inverse salt sensitivity hampir sama dengan penanganan hipertensi pada umumnya. Penderita dianjurkan untuk menerapkan gaya hidup sehat, meliputi pola makan sehat, olahraga teratur, istirahat cukup, dan manajemen stres. Konsultasi dengan dokter gizi juga sangat disarankan untuk mendapatkan pola makan yang tepat.
Berikut beberapa tips untuk mengelola hipertensi, baik bagi Anda yang mengalami inverse salt sensitivity maupun tidak:
1. Pantau Tekanan Darah Secara Rutin - Memantau tekanan darah secara teratur membantu Anda mengetahui kondisi kesehatan dan efektivitas pengobatan. Lakukan pemantauan di rumah atau di fasilitas kesehatan terdekat.
Misalnya, Anda bisa mencatat tekanan darah Anda setiap pagi dan sore hari.
2. Terapkan Pola Makan Sehat - Konsumsi makanan bergizi seimbang, perbanyak buah, sayur, dan biji-bijian. Batasi makanan olahan, makanan tinggi lemak jenuh, dan gula berlebih.
Contohnya, ganti camilan keripik dengan buah-buahan segar.
3. Olahraga Teratur - Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari atau sesuai anjuran dokter. Pilih olahraga yang Anda sukai, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang.
Mulailah dengan intensitas ringan dan tingkatkan secara bertahap.
4. Kelola Stres - Stres dapat memicu peningkatan tekanan darah. Carilah cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang Anda nikmati.
Luangkan waktu untuk bersantai dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.
5. Konsultasi dengan Dokter - Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai kondisi Anda. Komunikasikan keluhan dan perubahan yang Anda rasakan.
Terutama jika Anda mencurigai adanya inverse salt sensitivity, segera konsultasikan dengan dokter.
Apakah semua garam sama buruknya untuk penderita hipertensi? - Tanya Ani
"Tidak semua garam sama. Garam laut dan garam Himalaya mengandung mineral lebih banyak daripada garam meja biasa. Namun, jumlah natriumnya tetap perlu diperhatikan." - dr. Zaidul Akbar
Bagaimana cara mengurangi asupan garam harian? - Tanya Budi
"Batasi konsumsi makanan olahan, gunakan bumbu dan rempah alami saat memasak, dan kurangi penggunaan kecap atau saus." - Chef Renatta Moeloek
Apa saja gejala hipertensi selain sakit kepala? - Tanya Cindy
"Gejala hipertensi bisa bervariasi, mulai dari pusing, sesak napas, mudah lelah, hingga penglihatan kabur. Namun, banyak juga penderita yang tidak mengalami gejala sama sekali." - dr. Reisa Broto Asmoro
Apakah olahraga bisa menyembuhkan hipertensi? - Tanya Dedi
"Olahraga teratur membantu mengontrol tekanan darah, namun bukan berarti menyembuhkan hipertensi sepenuhnya. Hipertensi perlu dikelola secara berkelanjutan dengan gaya hidup sehat dan pengobatan jika diperlukan." - Ade Rai
Apakah inverse salt sensitivity berbahaya? - Tanya Eka
"Seperti hipertensi pada umumnya, inverse salt sensitivity juga perlu dikelola dengan baik untuk mencegah komplikasi. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat." - dr. Tirta Mandira Hudhi
Bagaimana cara mengetahui apakah saya mengalami inverse salt sensitivity? - Tanya Fajar
"Untuk memastikannya, Anda perlu menjalani serangkaian pemeriksaan medis khusus yang direkomendasikan oleh dokter. Jangan mencoba mendiagnosis diri sendiri." - Prof. Zubairi Djoerban