Benarkah Minum Teh Setelah Makan Buruk bagi Kesehatan? Ini Penjelasan Dokter yang Mengejutkan Anda

Minggu, 27 April 2025 oleh aisyah

Benarkah Minum Teh Setelah Makan Buruk bagi Kesehatan? Ini Penjelasan Dokter yang Mengejutkan Anda

Benarkah Minum Teh Setelah Makan Buruk bagi Kesehatan?

Teh, minuman favorit banyak orang Indonesia. Bayangkan, riset Litbang Kompas menunjukkan sekitar 70% orang Indonesia menikmati 1-2 cangkir teh setiap hari, bahkan 17% lainnya minum 3-5 cangkir! Kebiasaan kita minum teh setelah makan sudah seperti tradisi, ya? Aromanya yang segar memang ampuh menghilangkan dahaga dan memberi rasa puas setelah menyantap hidangan. Tapi, pertanyaannya, apakah kebiasaan ini benar-benar baik untuk kesehatan?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita simak penjelasan dari dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia.

Bagaimana Makanan Dicerna di Lambung?

Menurut dr. Santi, lama makanan berada di lambung bergantung pada jenis makanan yang kita konsumsi. "Makanan lunak dan kaya karbohidrat dicerna lebih cepat," jelasnya. "Sedangkan makanan berserat, tinggi protein, dan berlemak akan tinggal lebih lama di lambung sebelum menuju usus." Seberapa baik kita mengunyah makanan juga berpengaruh, lho! Ia menambahkan, "Secara umum, makanan bisa berada di lambung selama 2 hingga 6 jam, tapi ini bukan angka pasti."

Lalu, bagaimana dengan cairan seperti teh? Dr. Santi menjelaskan, cairan akan lebih cepat diserap saat lambung kosong. Namun, jika lambung sedang penuh dengan makanan, cairan tersebut, termasuk teh, akan tertahan lebih lama.

Berikut beberapa tips untuk menikmati teh dan menjaga kesehatan pencernaan:

1. Beri Jeda Waktu Antara Makan dan Minum Teh: - Berikan jeda setidaknya 30-60 menit setelah makan sebelum minum teh. Ini memberi waktu lambung untuk mencerna makanan dengan optimal.

Misalnya, jika Anda selesai makan siang pukul 12.00, tunggu hingga pukul 12.30 atau 13.00 sebelum menikmati secangkir teh.

2. Pilih Teh yang Tepat: - Tidak semua teh sama. Teh hijau, misalnya, dikenal lebih ramah bagi pencernaan. Hindari teh yang terlalu asam atau terlalu manis.

Teh herbal seperti chamomile juga bisa menjadi pilihan yang menenangkan bagi perut.

3. Perhatikan Suhu Teh: - Hindari minum teh yang terlalu panas atau terlalu dingin, karena dapat mengiritasi lambung. Teh hangat kuku adalah pilihan terbaik.

4. Kunyah Makanan dengan Baik: - Mengunyah makanan dengan saksama membantu proses pencernaan di lambung, sehingga penyerapan nutrisi lebih optimal dan mengurangi beban kerja lambung.

5. Dengarkan Tubuh Anda: - Setiap individu berbeda. Perhatikan bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap teh setelah makan. Jika Anda merasa tidak nyaman, sebaiknya hindari kebiasaan ini.

6. Konsultasi dengan Ahli: - Jika Anda memiliki masalah pencernaan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai konsumsi teh dan pola makan Anda.

Apakah teh mengganggu penyerapan zat besi? - Tanya Ani

Prof. Dr. Zubairi Djoerban (Dokter Spesialis Penyakit Dalam): "Ya, teh mengandung tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi, terutama zat besi non-heme yang berasal dari tumbuhan. Sebaiknya beri jeda waktu antara minum teh dan mengonsumsi makanan kaya zat besi."

Apa alternatif minuman selain teh setelah makan? - Tanya Budi

dr. Zaidul Akbar (Praktisi Kesehatan): "Air putih adalah pilihan terbaik. Selain itu, Anda bisa mencoba infused water dengan potongan buah atau rempah seperti lemon, jahe, atau kayu manis."

Apakah semua jenis teh buruk diminum setelah makan? - Tanya Cindy

dr. Titi Sekarindah (Dokter Gizi): "Tidak juga. Beberapa jenis teh herbal seperti peppermint atau chamomile justru dapat membantu pencernaan. Namun, tetap perhatikan porsinya dan hindari menambahkan gula berlebihan."

Kapan waktu terbaik minum teh? - Tanya Dedi

Dr. Phaidon L. Toruan (Dokter Umum): "Waktu terbaik minum teh adalah di antara waktu makan, setidaknya 1-2 jam setelah makan atau 30 menit sebelum makan."

Bagaimana jika saya sudah terbiasa minum teh setelah makan? - Tanya Eka

dr. Reisa Broto Asmoro (Dokter dan Presenter): "Cobalah untuk mengurangi kebiasaan tersebut secara bertahap. Mulailah dengan memberi jeda waktu yang lebih lama antara makan dan minum teh. Lama-kelamaan, Anda bisa menyesuaikan diri."

Apakah teh manis lebih buruk daripada teh tawar setelah makan? - Tanya Fajar

dr. Lula Kamal (Dokter dan Aktris): "Teh manis mengandung gula yang dapat meningkatkan asupan kalori dan berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan. Sebaiknya pilih teh tawar atau gunakan pemanis alami seperti madu secukupnya."