Beli Emas Saat Harga Tinggi Vs Obligasi Pemerintah, Lebih Cuan Beli yang Mana? Strategi Investasi Terbaik Saat Ini

Jumat, 18 April 2025 oleh aisyah

Beli Emas Saat Harga Tinggi Vs Obligasi Pemerintah, Lebih Cuan Beli yang Mana?  Strategi Investasi Terbaik Saat Ini

Emas Berkilau vs. Obligasi Pemerintah: Mana yang Lebih Menguntungkan di Tahun 2025?

Harga emas sedang menanjak, hampir menyentuh Rp 2 juta per gram! Di tengah ketidakpastian global, banyak yang tertarik menjadikan emas sebagai pelindung aset. Namun, ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee justru menyarankan untuk melirik Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi pemerintah.

Mengapa? Menurut Hans, membeli emas di saat harganya tinggi justru kurang ideal karena potensi kenaikannya terbatas. "Emas tetap menarik, tetapi saat ini bukan waktu yang tepat untuk membelinya. Obligasi pemerintah, terutama saat yield sedang naik, justru lebih menjanjikan," ujarnya.

Kenaikan harga emas global, lanjut Hans, mencerminkan kondisi ekonomi dunia yang kurang stabil. Perang dagang, khususnya antara Amerika Serikat dan China, meningkatkan risiko resesi. Hal ini mendorong permintaan emas, ditambah lagi dengan pelemahan dolar AS yang semakin memperkuat harga emas. "Pelemahan dolar AS menunjukkan kurangnya kepercayaan dunia terhadap ekonomi AS akibat perang dagang," jelas Hans.

Lalu, bagaimana dengan obligasi pemerintah?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya melaporkan kinerja Surat Utang Negara (SUN) yang sangat positif di tengah fluktuasi pasar saham. Pada lelang 18 Maret 2025, pemerintah menargetkan indikatif Rp 26 triliun, tetapi penawaran yang masuk mencapai Rp 61,75 triliun, atau 2,38 kali lipat dari target! "Minat investor sangat tinggi, menunjukkan kepercayaan mereka terhadap pemerintah dan APBN," kata Sri Mulyani.

Diversifikasi Portofolio: Jangan Lupakan Dana Tunai

Hans juga menekankan pentingnya diversifikasi portofolio. Ia menyarankan alokasi 50% untuk dana tunai, 30-40% untuk obligasi, dan 10-20% untuk saham. "Keseimbangan portofolio sangat penting untuk mengelola risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan," tambahnya.

Bingung memilih antara emas dan obligasi? Berikut tips untuk membantu Anda:

1. Pahami Profil Risiko Anda - Apakah Anda tipe investor yang berani mengambil risiko atau lebih memilih investasi yang aman? Ini penting untuk menentukan instrumen investasi yang tepat.

Contoh: Jika Anda menghindari risiko, obligasi pemerintah bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.

2. Perhatikan Kondisi Ekonomi Global - Faktor ekonomi global, seperti perang dagang dan resesi, dapat memengaruhi harga emas dan obligasi.

Contoh: Saat resesi, emas cenderung naik, sementara obligasi bisa menjadi lebih stabil.

3. Jangan Terburu-buru Membeli Emas Saat Harga Tinggi - Pertimbangkan potensi kenaikan harga emas sebelum membeli. Jika harganya sudah sangat tinggi, mungkin lebih bijak untuk menunggu atau melirik instrumen lain.

4. Pertimbangkan Yield Obligasi - Semakin tinggi yield, semakin menarik obligasi tersebut. Bandingkan yield obligasi pemerintah dengan instrumen investasi lainnya.

5. Diversifikasi Portofolio Investasi Anda - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen, termasuk dana tunai, obligasi, dan saham.

Contoh: Alokasikan 50% untuk dana tunai, 30-40% untuk obligasi, dan 10-20% untuk saham.

6. Konsultasikan dengan Ahli Keuangan - Jika Anda masih bingung, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial Anda.

Apakah obligasi pemerintah aman, Pak Budi Santoso?

(Budi Santoso, Pengamat Ekonomi): Obligasi pemerintah Indonesia umumnya dianggap aman karena diterbitkan dan dijamin oleh negara. Namun, tetap ada risiko seperti risiko inflasi dan risiko suku bunga.

Bagaimana cara membeli obligasi pemerintah, Bu Ani Wijaya?

(Ani Wijaya, Financial Planner): Anda bisa membeli obligasi pemerintah melalui bank atau perusahaan sekuritas yang menjadi agen penjual. Prosesnya relatif mudah dan dapat dibantu oleh petugas di lembaga tersebut.

Apa keuntungan berinvestasi di emas, Pak Desi Ratnawati?

(Desi Ratnawati, Analis Pasar Modal): Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Nilainya cenderung stabil dan bahkan bisa meningkat di masa krisis.

Kapan waktu yang tepat untuk membeli emas, Ibu Rina Kusuma?

(Rina Kusuma, Investment Advisor): Tidak ada waktu yang pasti "tepat". Namun, disarankan untuk membeli emas saat harganya sedang stabil atau cenderung turun, bukan saat sedang melonjak tinggi.

Bagaimana cara diversifikasi portofolio yang baik, Pak Anton Wijaya?

(Anton Wijaya, Perencana Keuangan): Diversifikasi yang baik melibatkan alokasi aset ke berbagai instrumen investasi dengan profil risiko yang berbeda-beda. Sesuaikan alokasi dengan tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

Apa yang dimaksud dengan yield obligasi, Ibu Putri Suharto?

(Putri Suharto, Ekonom): Yield obligasi adalah tingkat pengembalian yang Anda peroleh dari investasi obligasi. Ini dihitung berdasarkan kupon obligasi dan harga pasarnya.