Bawa Pulang Bayi yang Dibuang di Sawah ke Cilacap, Sang Nenek, Saya Kaget, padahal Jujur Saja Ingin Menolongnya Sejak Awal

Senin, 21 April 2025 oleh aisyah

Bawa Pulang Bayi yang Dibuang di Sawah ke Cilacap, Sang Nenek, Saya Kaget, padahal Jujur Saja Ingin Menolongnya Sejak Awal

Nenek di Cilacap Boyong Pulang Bayi yang Dibuang Cucunya di Sawah Madiun: "Saya Kaget..."

Seorang nenek dari Cilacap, Jawa Tengah, menjemput cucunya yang baru lahir dan dibuang di sawah Madiun. Bayi laki-laki tersebut dibuang oleh ibunya sendiri, EEN (18), yang merupakan anak dari Supinah, sang nenek. Pertemuan mengharukan antara nenek dan cucu terjadi di Ruang Ponek RSUD Caruban, Madiun, Sabtu (19/4/2025) pagi.

Didampingi oleh Dinas Sosial Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Madiun, Supinah tampak bahagia saat menggendong cucunya yang berusia hampir satu bulan dan berbobot 4 kilogram. Bayi tersebut dalam kondisi sehat. Sebelumnya, Supinah mengetahui kabar penelantaran bayi ini dari media massa dan mengaku terkejut pelakunya adalah putrinya sendiri.

"Saya kaget sekali waktu itu. Anak saya (EEN) pulang dan minta maaf sambil menangis. Malam harinya, polisi datang ke rumah," ujar Supinah.

Supinah hanya bisa pasrah ketika EEN dibawa petugas untuk diperiksa lebih lanjut. Ia berpesan kepada EEN untuk jujur dan mengatakan bahwa tidak akan ada masalah jika semuanya dijelaskan. Supinah berniat merawat cucunya sendiri di Cilacap. "Kami datang ke sini untuk membawa bayi ini pulang dan merawatnya. Saya punya empat anak, dua laki-laki dan dua perempuan. Rencananya langsung dibawa ke Cilacap. Saya bekerja sebagai petani," tambahnya.

Supinah menceritakan bahwa EEN baru pertama kali merantau ke Madiun. Sebelumnya, EEN bekerja di Solo. "Dulu dia kerja di koperasi, lalu pindah ke toko lampu, tinggal di kontrakan selama merantau. Sudah setahun tidak pulang," pungkasnya.

Menghadapi kehamilan yang tidak direncanakan bisa sangat menantang. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu:

1. Tenangkan diri dan cari dukungan. - Saat panik, kita sulit berpikir jernih. Carilah teman, keluarga, atau konselor yang dapat memberikan dukungan emosional.

Misalnya, berbicaralah dengan orang tua atau sahabat terdekat yang bisa dipercaya.

2. Cari informasi yang akurat. - Pahami pilihan yang tersedia, seperti mengasuh anak, adopsi, atau pilihan lainnya. Konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau bidan tentang kesehatan dan pilihan yang ada.

3. Jaga kesehatan fisik dan mental. - Kehamilan, apa pun keadaannya, membutuhkan perhatian ekstra terhadap kesehatan. Makan makanan bergizi, istirahat cukup, dan kelola stres.

Lakukan aktivitas yang menenangkan seperti meditasi atau yoga.

4. Buat rencana jangka panjang. - Pikirkan tentang masa depan, baik untuk diri sendiri maupun anak. Pertimbangkan pendidikan, pekerjaan, dan dukungan yang dibutuhkan.

Misalnya, jika memutuskan untuk mengasuh anak, pikirkan bagaimana memenuhi kebutuhannya di masa depan.

5. Jangan menyalahkan diri sendiri. - Kehamilan yang tidak direncanakan bisa terjadi pada siapa saja. Fokuslah pada langkah-langkah ke depan dan cari solusi terbaik.

Ingatlah bahwa Anda tidak sendiri dan banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu.

Bagaimana hukumnya membuang bayi di Indonesia, Bu Seto Mulyadi?

Membuang bayi adalah tindakan melanggar hukum dan hak asasi anak. Ancaman hukumannya bisa berat, sesuai dengan undang-undang perlindungan anak yang berlaku.

Apa saja dampak psikologis yang mungkin dialami oleh ibu yang membuang bayinya, Ibu Najwa Shihab?

Dampaknya bisa beragam, mulai dari rasa bersalah, trauma, depresi, hingga gangguan kecemasan. Pendampingan psikologis sangat penting untuk membantu mereka.

Apa yang harus dilakukan jika menemukan bayi yang dibuang, Pak Hotman Paris Hutapea?

Segera laporkan ke pihak berwajib terdekat, seperti polisi atau kantor desa. Jangan mencoba merawat bayi sendiri tanpa prosedur yang benar, karena menyangkut hak dan perlindungan anak.

Apa saja faktor yang bisa menyebabkan seseorang membuang bayinya, Ibu Tri Rismaharini?

Banyak faktor, bisa karena faktor ekonomi, sosial, kurangnya dukungan keluarga, hingga tekanan psikologis. Penting untuk mengkaji setiap kasus secara spesifik untuk memahami akar masalahnya.

Bagaimana cara mencegah terjadinya kasus pembuangan bayi, Pak Ganjar Pranowo?

Perlu penguatan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi, peningkatan akses layanan kesehatan, serta penguatan sistem dukungan sosial bagi ibu dan anak.

Apa peran penting keluarga dalam mencegah pembuangan bayi, Ibu Sri Mulyani Indrawati?

Keluarga berperan penting dalam memberikan dukungan emosional, moral, dan finansial kepada anggotanya, terutama bagi perempuan yang menghadapi kehamilan. Komunikasi yang terbuka dan rasa saling mendukung dalam keluarga sangat krusial.