Banyumas Pengelola Sampah Terbaik di Indonesia hingga Percontohan ASEAN, Pemkot Pekalongan Berguru untuk Tiru Kesuksesan Mereka

Sabtu, 19 April 2025 oleh aisyah

Banyumas Pengelola Sampah Terbaik di Indonesia hingga Percontohan ASEAN, Pemkot Pekalongan Berguru untuk Tiru Kesuksesan Mereka

Pekalongan Belajar dari Banyumas, Sang Maestro Pengelolaan Sampah

Krisis sampah di Kota Pekalongan mendorong pemerintah setempat untuk berguru ke Kabupaten Banyumas, daerah yang diakui sebagai contoh terbaik pengelolaan sampah di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Rabu (16/4/2025), Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Sri Budi Santoso, memimpin rombongan untuk mempelajari langsung sistem pengelolaan sampah terpadu Banyumas di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu dan Tempat Pembuangan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) Kalibagor.

Banyumas telah berhasil menciptakan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dari hulu ke hilir, melibatkan partisipasi aktif masyarakat. "Kami memilih Banyumas sebagai tempat belajar karena keberhasilan mereka dalam menerapkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi yang sudah diakui hingga tingkat Asia Tenggara," ungkap Balgis Diab.

Salah satu kunci keberhasilan Banyumas adalah pemilahan sampah sejak dari rumah tangga. Sistem ini mampu mengelola sekitar 40 ton sampah per hari. Inovasi menarik lainnya adalah aplikasi Salinmas, sebuah platform yang memungkinkan masyarakat menjual sampah organik dan anorganik ke Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). KSM juga berperan dalam pengangkutan sampah door-to-door dengan jadwal yang teratur, menyesuaikan jenis penghasil sampah.

Selain itu, Banyumas juga memanfaatkan teknologi canggih seperti mesin pirolisis di TPST yang mampu memusnahkan sampah pada suhu ekstrem di atas 800 derajat Celcius. TPA BLE Kalibagor tidak hanya menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), tetapi juga dilengkapi fasilitas edukatif dan produktif, seperti kolam renang, pabrik plastik, serta budidaya magot dan lele.

Studi banding ini menjadi langkah serius Pemkot Pekalongan dalam mengatasi darurat sampah, terutama setelah penutupan TPA Degayu oleh KLHK. Balgis berharap sistem Banyumas dapat diadaptasi di Pekalongan dan meminta dukungan penuh dari masyarakat. "Kunci keberhasilan ada di hulu. Mari kita kelola sampah mulai dari rumah tangga masing-masing," ajaknya.

Yuk, ikuti langkah-langkah sederhana ini untuk mengelola sampah dengan lebih baik, terinspirasi dari Banyumas:

1. Pilah sampah dari rumah. - Biasakan memisahkan sampah organik dan anorganik sejak dari rumah. Sediakan tempat sampah berbeda dan beri label yang jelas.

Misalnya, siapkan ember atau keranjang terpisah untuk sampah organik (sisa makanan, daun) dan anorganik (plastik, kertas).

2. Manfaatkan sampah organik. - Olah sampah organik menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman di rumah.

Anda bisa membuat lubang kompos sederhana di halaman atau menggunakan wadah khusus.

3. Kumpulkan sampah anorganik yang bisa didaur ulang. - Kumpulkan sampah plastik, kertas, dan logam untuk dijual ke bank sampah atau pengepul.

Ini bisa menambah penghasilan sekaligus mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA.

4. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai. - Bawa tas belanja sendiri, botol minum isi ulang, dan wadah makanan sendiri untuk mengurangi sampah plastik.

Langkah kecil ini berdampak besar bagi lingkungan.

5. Ikuti jadwal pengangkutan sampah. - Ketahui jadwal pengangkutan sampah di wilayah Anda dan pastikan sampah sudah siap di tempat yang ditentukan.

Ini membantu menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penumpukan sampah.

Bagaimana cara Banyumas melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah? (Pertanyaan dari Ani Handayani)

"Banyumas menerapkan sistem berbasis komunitas, dimulai dari pemilahan sampah di rumah tangga. KSM berperan aktif dalam pengangkutan dan pengelolaan sampah, dibantu oleh aplikasi Salinmas yang memudahkan transaksi sampah." - Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat)

Apa saja teknologi yang digunakan Banyumas dalam mengolah sampah? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

"Salah satu teknologi unggulan adalah mesin pirolisis di TPST yang mampu memusnahkan sampah pada suhu tinggi. Selain itu, TPA BLE Kalibagor juga memiliki fasilitas pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomis." - Siti Nurbaya Bakar (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

Apa manfaat aplikasi Salinmas bagi warga Banyumas? (Pertanyaan dari Dewi Permata)

"Salinmas memudahkan warga untuk menjual sampah organik dan anorganik ke KSM, sehingga sampah menjadi bernilai ekonomis dan mengurangi beban TPA." - Tri Rismaharini (Menteri Sosial)

Apa yang membedakan TPA BLE Kalibagor dengan TPA konvensional? (Pertanyaan dari Joko Susilo)

"TPA BLE Kalibagor tidak hanya menampung sampah, tetapi juga mengusung konsep 3R dan dilengkapi fasilitas edukatif serta produktif, seperti kolam renang dan budidaya magot." - Emil Elestianto Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur)

Bagaimana Pekalongan berencana mengadaptasi sistem Banyumas? (Pertanyaan dari Ratna Sari)

"Pekalongan akan mempelajari tata kelola, regulasi, kelembagaan, dan teknologi pengelolaan sampah Banyumas untuk diimplementasikan sesuai kondisi lokal." - Hendi (Walikota Semarang)

Apa harapan Pemkot Pekalongan terhadap masyarakat dalam pengelolaan sampah? (Pertanyaan dari Anton Wijaya)

"Pemkot Pekalongan berharap masyarakat aktif memilah sampah dari rumah tangga sebagai kunci keberhasilan pengelolaan sampah." - Gibran Rakabuming Raka (Walikota Surakarta)