Bambang Brodjonegoro Sudah Lepas 5 Kursi Komisaris, Terbaru Telkom Setelah Rangkaian Mundur

Rabu, 16 April 2025 oleh aisyah

Bambang Brodjonegoro Sudah Lepas 5 Kursi Komisaris, Terbaru Telkom Setelah Rangkaian Mundur

Bambang Brodjonegoro Lepas Sederet Jabatan Komisaris, Termasuk Telkom

Dalam sebulan terakhir, Bambang Brodjonegoro telah mengundurkan diri dari jabatan komisaris di lima perusahaan besar. Yang terbaru adalah pengunduran dirinya dari posisi Komisaris Utama (Komut) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada 10 April 2025.

Alasan pengunduran diri beliau, seperti yang dijelaskan oleh manajemen Telkom, adalah penunjukannya sebagai Dekan Asian Development Bank Institute (ADBI). Kontrak ADBI melarang rangkap jabatan di entitas bisnis, termasuk BUMN.

Dengan mundurnya Bambang Brodjonegoro, jumlah dewan komisaris Telkom menjadi delapan orang, dengan dua komisaris independen. Hal ini membuat TLKM belum memenuhi batas minimum jumlah komisaris independen yang diwajibkan oleh aturan pasar modal. Telkom berencana memenuhi kuota tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat, paling lambat 90 hari setelah pengunduran diri Bambang diterima.

Sebelum Telkom, Bambang juga telah meninggalkan posisinya sebagai komisaris di beberapa perusahaan ternama lainnya. Pada 27 Maret 2025, beliau mengundurkan diri dari Astra International (ASII). Sebelumnya, Bambang juga mundur dari Indofood Sukses Makmur (INDF), Bukalapak, dan TBS Energi Utama.

Kiprah Bambang Brodjonegoro sebagai komisaris di berbagai perusahaan dimulai setelah beliau tak lagi menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) di Kabinet Indonesia Maju. Beliau sempat menduduki jabatan komisaris di enam perusahaan sekaligus, termasuk BUMN seperti Telkom dan perusahaan swasta terkemuka seperti Astra International, Indofood, Bukalapak, dan TBS Energi Utama.

Mengelola rangkap jabatan memang penuh tantangan. Berikut beberapa tips agar tetap efektif dan profesional:

1. Pahami Aturan dan Regulasi - Pastikan Anda memahami aturan dan regulasi terkait rangkap jabatan, baik dari sisi hukum maupun etika perusahaan. Misalnya, periksa kebijakan perusahaan terkait konflik kepentingan.

2. Prioritaskan dan Kelola Waktu - Buatlah jadwal yang terstruktur dan disiplin dalam membagi waktu untuk setiap jabatan. Contohnya, gunakan aplikasi kalender untuk mengatur rapat dan deadline.

3. Transparansi dan Komunikasi - Informasikan kepada pihak terkait mengenai rangkap jabatan Anda. Komunikasi yang terbuka dapat mencegah kesalahpahaman dan membangun kepercayaan. Misalnya, laporkan rangkap jabatan Anda kepada dewan direksi.

4. Delegasi Tugas - Jangan ragu untuk mendelegasikan tugas kepada tim yang kompeten. Fokuskan energi Anda pada hal-hal yang bersifat strategis. Contohnya, delegasikan tugas operasional kepada manajer.

5. Jaga Integritas dan Profesionalisme - Tetaplah bertindak profesional dan menjaga integritas dalam setiap peran yang diemban. Hindari konflik kepentingan dan utamakan kepentingan perusahaan.

6. Evaluasi Secara Berkala - Lakukan evaluasi secara berkala terhadap efektivitas rangkap jabatan Anda. Jika dirasa terlalu berat atau mengganggu kinerja, pertimbangkan untuk memilih salah satu.

Apa dampak pengunduran diri Bambang Brodjonegoro bagi Telkom? (Pertanyaan dari Ani Wijaya)

"Pengunduran diri beliau tentu disayangkan, mengingat pengalaman dan keahlian Pak Bambang. Namun, Telkom berkomitmen untuk segera memenuhi aturan pasar modal terkait jumlah komisaris independen dan menjaga kinerja perusahaan." - Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom

Mengapa ADBI melarang rangkap jabatan? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

"Larangan rangkap jabatan ini bertujuan untuk menjaga independensi dan fokus Dekan ADBI dalam menjalankan tugasnya, serta mencegah potensi konflik kepentingan." - Desmond Hutabarat, Pengamat Ekonomi

Apa saja tantangan dalam mengelola rangkap jabatan? (Pertanyaan dari Citra Dewi)

"Tantangan utamanya adalah membagi waktu dan energi secara efektif, menjaga fokus, serta menghindari konflik kepentingan antar berbagai jabatan." - Rosan Roeslani, Pengusaha

Bagaimana cara memilih prioritas dalam rangkap jabatan? (Pertanyaan dari Dedi Prasetyo)

"Pertimbangkan tanggung jawab, dampak, dan urgensi dari setiap jabatan. Komunikasikan secara terbuka dengan pihak terkait untuk menentukan prioritas yang tepat." - Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan

Apa pentingnya transparansi dalam rangkap jabatan? (Pertanyaan dari Eka Lestari)

"Transparansi membangun kepercayaan dan mencegah potensi konflik kepentingan. Dengan terbuka mengenai rangkap jabatan, kita dapat menghindari masalah di kemudian hari." - Erick Thohir, Menteri BUMN