Apple Tambah Jumlah Produksi iPhone di Kuartal Kedua 2025, Kabar Mengejutkan Terungkap!
Minggu, 20 April 2025 oleh aisyah
Apple Genjot Produksi iPhone dan iPad, Antisipasi Perang Dagang?
Apple dikabarkan meningkatkan produksi iPhone dan iPad pada kuartal kedua 2025. Kenaikan produksi iPhone mencapai empat juta unit, sementara iPad naik 1,5 juta unit. Langkah ini diduga sebagai antisipasi Apple terhadap ketidakpastian perang dagang antara AS dan China, serta perubahan kebijakan tarif yang digagas oleh pemerintahan Donald Trump.
Dilansir dari Android Headlines, laporan Morgan Stanley menyebutkan Apple meningkatkan produksi iPhone untuk kuartal kedua dari 41 juta menjadi 45 juta unit. Produksi iPad juga naik, dari 11,5 juta menjadi 13 juta unit. Kenaikan ini masing-masing mencapai 15% dan 24% dibandingkan tahun sebelumnya.
Strategi produksi baru Apple ini tampaknya merupakan respons terhadap permintaan pelanggan dan upaya meningkatkan stok di tengah ketidakpastian kebijakan tarif. Usulan 'tarif fleksibel' Trump untuk produk seluler dan semikonduktor menciptakan ketidakstabilan, meskipun beberapa produk, termasuk smartphone dan semikonduktor, sempat dikecualikan dari tarif balasan.
Keputusan Apple ini berdampak signifikan pada rantai pasoknya. Pemasok asal Korea Selatan, seperti Samsung Display, LG Display, dan LG Innotek, diprediksi menjadi pihak yang paling diuntungkan. Perusahaan-perusahaan ini memasok komponen penting seperti layar dan modul kamera untuk iPhone dan iPad, sehingga peningkatan produksi Apple akan mendongkrak pendapatan mereka di kuartal kedua.
Menariknya, Apple juga melakukan diversifikasi manufaktur untuk mengurangi risiko kenaikan tarif. Nikkei Asia melaporkan bahwa Apple meminta pemasoknya untuk memperluas produksi iPhone di India dan memindahkan produksi MacBook dan iPad dari AS ke Vietnam. Apple juga telah merakit iPhone 16e di Brasil. Langkah-langkah ini mengindikasikan upaya Apple untuk mengurangi ketergantungan pada fasilitas produksi di China.
Ketidakpastian ekonomi dan perang dagang dapat mempengaruhi harga gadget. Berikut beberapa tips untuk menghadapi situasi ini:
1. Pantau harga secara berkala. - Gunakan situs perbandingan harga atau ikuti akun media sosial toko online untuk memantau fluktuasi harga gadget yang Anda incar.
Misalnya, bandingkan harga iPhone 16e di beberapa toko online sebelum memutuskan untuk membeli.
2. Pertimbangkan gadget generasi sebelumnya. - Gadget generasi sebelumnya seringkali ditawarkan dengan harga lebih terjangkau ketika model baru dirilis. Anda bisa mendapatkan spesifikasi yang mumpuni dengan harga yang lebih ramah di kantong.
Contohnya, iPhone 15 mungkin menjadi pilihan menarik setelah iPhone 16e dirilis.
3. Manfaatkan promo dan diskon. - Banyak toko online dan retailer menawarkan promo dan diskon, terutama saat hari belanja online nasional (Harbolnas). Manfaatkan momen ini untuk mendapatkan gadget impian dengan harga terbaik.
Carilah promo cashback atau diskon khusus untuk gadget yang Anda inginkan.
4. Beli gadget bekas berkualitas. - Gadget bekas berkualitas bisa menjadi alternatif yang lebih hemat. Pastikan Anda membeli dari penjual terpercaya dan memeriksa kondisi gadget dengan teliti.
Cek garansi dan kondisi fisik gadget sebelum membeli.
5. Prioritaskan kebutuhan, bukan keinginan. - Tanyakan pada diri sendiri apakah Anda benar-benar membutuhkan gadget baru atau hanya menginginkannya. Jika gadget lama masih berfungsi dengan baik, pertimbangkan untuk menunda pembelian.
Jika hanya butuh untuk komunikasi dasar, mungkin smartphone kelas menengah sudah cukup.
Bagaimana dampak perang dagang terhadap konsumen gadget di Indonesia, Pak Budi Santoso?
(Budi Santoso, Pengamat Ekonomi): Perang dagang dapat menyebabkan kenaikan harga gadget di Indonesia akibat fluktuasi nilai tukar dan potensi kenaikan bea masuk. Konsumen perlu lebih bijak dalam memilih dan membeli gadget.
Apa strategi Apple dalam menghadapi perang dagang ini, Ibu Ani Wijaya?
(Ani Wijaya, Analis Industri Teknologi): Apple melakukan diversifikasi manufaktur dengan memindahkan sebagian produksinya ke negara-negara lain seperti India dan Vietnam untuk mengurangi ketergantungan pada China dan meminimalisir dampak perang dagang.
Apakah langkah Apple ini akan berpengaruh pada harga jual iPhone di Indonesia, Pak David Prasetyo?
(David Prasetyo, Retailer Gadget): Belum tentu secara langsung. Harga jual iPhone di Indonesia dipengaruhi banyak faktor, termasuk pajak, biaya distribusi, dan nilai tukar rupiah. Namun, diversifikasi produksi dapat membantu Apple menjaga stabilitas pasokan dan harga dalam jangka panjang.
Apa saran Ibu Ratna Sari untuk konsumen yang ingin membeli iPhone di tengah situasi ini?
(Ratna Sari, Financial Planner): Saran saya, pantau terus harga dan promo yang ditawarkan. Pastikan anggaran Anda mencukupi dan prioritaskan kebutuhan, bukan keinginan. Jika memungkinkan, sisihkan dana terlebih dahulu sebelum membeli iPhone.