5 Makanan Sehari,hari yang Bisa Memicu Kanker, Cegah mulai Sekarang demi Kesehatan Anda

Jumat, 18 April 2025 oleh aisyah

5 Makanan Sehari,hari yang Bisa Memicu Kanker, Cegah mulai Sekarang demi Kesehatan Anda

Waspada! 5 Makanan Sehari-hari yang Berpotensi Meningkatkan Risiko Kanker

Kanker, penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal yang ganas dan tak terkendali, masih menjadi momok bagi banyak orang. Meskipun faktor genetik berperan, gaya hidup dan pola makan kita ternyata juga berpengaruh besar terhadap risiko terkena kanker. Yuk, kita kenali beberapa makanan sehari-hari yang perlu diwaspadai agar kita bisa lebih bijak dalam memilih asupan untuk tubuh.

1. Gorengan: Renyah Tapi Berisiko

Siapa yang tak tergoda dengan kerenyahan gorengan? Sayangnya, makanan yang digoreng, terutama yang mengandung tepung dan dimasak pada suhu tinggi, menghasilkan senyawa bernama akrilamida. Keripik kentang dan kentang goreng adalah contohnya. Studi menunjukkan akrilamida bersifat karsinogenik, bahkan berpotensi merusak DNA dan menyebabkan kerusakan sel.

2. Produk Olahan Susu: Perlu Batasan

Yogurt, keju, dan susu memang menyehatkan, tapi konsumsi berlebihan produk olahan susu dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar faktor pertumbuhan mirip insulin 1 (IGF-1) yang merangsang pertumbuhan sel kanker prostat.

3. Makanan Terlalu Matang: Jangan Sampai Gosong!

Memasak daging hingga terlalu matang, bahkan gosong, juga perlu dihindari. Suhu tinggi dapat membentuk PAH dan amina heterosiklik (HCA) yang bersifat karsinogenik dan berpotensi mengubah DNA sel, meningkatkan risiko kanker. Memanggang adalah alternatif yang lebih sehat.

4. Gula dan Karbohidrat Olahan: Manisnya Berbahaya

Makanan manis dan "nagih" seperti sereal, pasta, roti, dan makanan manis lainnya memang menggoda, tapi kandungan gula dan karbohidrat olahan yang tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas. Kedua kondisi ini memicu peradangan dan stres oksidatif, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kanker tertentu seperti kanker ovarium, payudara, rahim, dan kolorektal.

5. Daging Olahan: Sebaiknya Dihindari

Sosis, hotdog, kornet, dan ham adalah contoh daging olahan yang diawetkan dengan cara diasapi, diasinkan, atau dikalengkan. Proses pengawetan ini dapat memicu terbentuknya zat karsinogenik seperti senyawa N-nitroso dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker perut, kolorektal, dan payudara.

Yuk, terapkan tips berikut untuk meminimalisir risiko kanker melalui pola makan sehat:

1. Batasi Gorengan - Kurangi konsumsi makanan yang digoreng. Sebagai alternatif, pilihlah metode memasak seperti merebus, mengukus, atau memanggang.

2. Konsumsi Produk Susu Secukupnya - Nikmati produk susu dalam jumlah yang wajar dan beragam. Yogurt tanpa pemanis tambahan bisa menjadi pilihan yang baik.

3. Hindari Makanan yang Terlalu Matang - Pastikan makanan, terutama daging, tidak dimasak hingga gosong. Kontrol suhu dan waktu memasak dengan baik.

4. Kurangi Gula dan Karbohidrat Olahan - Ganti camilan manis dengan buah-buahan segar. Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum.

5. Minimalkan Konsumsi Daging Olahan - Batasi konsumsi sosis, hotdog, dan daging olahan lainnya. Pilihlah sumber protein alternatif seperti ikan, ayam, atau tahu tempe.

6. Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah - Serat, vitamin, dan antioksidan dalam sayur dan buah dapat melindungi sel dari kerusakan dan mengurangi risiko kanker. Contohnya, brokoli, bayam, dan jeruk.

Apakah semua jenis susu meningkatkan risiko kanker, Bu dokter Aisyah?

(dr. Aisyah Dahlan, Sp.PD-KHOM, Ahli Hematologi Onkologi Medik) Tidak semua jenis susu, fokusnya adalah pada produk olahan susu yang tinggi IGF-1. Konsumsi susu segar secukupnya umumnya masih aman.

Pak Budiman, bagaimana cara memasak daging yang aman untuk mengurangi risiko kanker?

(Chef Budiman Sudarsono, Pakar Kuliner) Hindari memasak daging dengan suhu terlalu tinggi hingga gosong. Metode memanggang, merebus, atau mengukus lebih disarankan. Pastikan daging matang sempurna namun tidak gosong.

Ibu Puan Maharani, apa saja contoh karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi, ya?

(Puan Maharani, Ketua DPR RI) Sebagai contoh, nasi merah, roti gandum, oatmeal, dan quinoa adalah sumber karbohidrat kompleks yang baik untuk kesehatan dan dapat membantu mencegah lonjakan gula darah.

Pak Ridwan Kamil, adakah tips untuk mengurangi konsumsi daging olahan?

(Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat) Kita bisa mengganti daging olahan dengan sumber protein lain seperti ikan, ayam, tahu, tempe, atau kacang-kacangan. Kreativitas dalam mengolah makanan alternatif ini sangat penting.