2.700 Pelajar SD, SMA, SMK dari Yayasan Lazaris Bersih,bersih Pantai Kenjeran untuk Surabaya Lebih Bersih

Selasa, 29 April 2025 oleh aisyah

2.700 Pelajar SD, SMA, SMK dari Yayasan Lazaris Bersih,bersih Pantai Kenjeran untuk Surabaya Lebih Bersih

Ribuan Pelajar Yayasan Lazaris Bersihkan Pantai Kenjeran dari Tumpukan Sampah

Surabaya, 27 April 2025 - Semangat peduli lingkungan membara di Pantai Kenjeran, tepatnya di bawah kaki Jembatan Suramadu. Sekitar 2.700 siswa-siswi SD, SMA, dan SMK Katolik di bawah naungan Yayasan Lazaris turun tangan membersihkan pantai dari tumpukan sampah. Dengan bergotong royong, mereka menyisir sepanjang bibir pantai, memungut sampah, dan mengumpulkannya ke dalam keranjang untuk kemudian diangkut oleh truk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya.

Sebastian Abimanyu Davino, siswa kelas X Teknik Permesinan SMK St. Louis Surabaya, mengaku terkejut dengan banyaknya sampah yang ditemukan. "Sampah plastik bekas makanan dan minuman berserakan di mana-mana. Yang paling parah, banyak sekali popok bekas pakai. Benar-benar menjijikkan, terutama yang berserakan di sepanjang pemukiman warga dekat pantai," ungkapnya sambil menghitung karung sampah hasil kerja baktinya.

Sebastian, yang baru pertama kali ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih pantai, juga menyoroti perilaku warga yang membuang sampah sembarangan, terutama popok bekas. "Sampah popok ini sangat mencemari lingkungan, baik di sungai maupun laut. Bisa membahayakan makhluk hidup di sana dan menimbulkan bau tidak sedap," tambahnya.

Permasalahan sampah di pantai memang menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Surabaya. Muhammad Rokim, Kepala Bidang Kebersihan dan Pemberdayaan DLH Kota Surabaya, mengakui masih adanya warga yang membuang sampah sembarangan ke sungai dan laut. "Kami terus berupaya mengatasi masalah ini, termasuk melalui sosialisasi dan penegakan hukum oleh tim yustisi. Kami juga menggandeng kader lingkungan untuk mendampingi warga dalam pengolahan sampah melalui bank sampah di tingkat RT/RW," jelasnya.

Aksi bersih-bersih pantai ini merupakan bagian dari perayaan 50 tahun Yayasan Lazaris dengan tema "Membangun Manusia Utuh". Bernadus Widodo, Ketua Kegiatan Perayaan 50 tahun Lazaris, menjelaskan, "Kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian lingkungan kepada siswa-siswi. Mereka tidak hanya belajar di dalam kelas, tapi juga berkontribusi nyata untuk lingkungan. Dengan melihat langsung permasalahan sampah di pantai, mereka diharapkan lebih peduli dan turut menjaga kebersihan lingkungan."

Yuk, kita jaga kebersihan pantai dengan langkah-langkah sederhana berikut ini:

1. Bawa Kantong Sampah Sendiri - Siapkan kantong sampah sendiri saat berkunjung ke pantai. Jangan sampai sampah kita mencemari keindahan pantai. Misalnya, bawa kantong plastik atau dry bag untuk menampung sampah.

2. Pilah Sampahmu - Pisahkan sampah organik dan non-organik. Hal ini akan memudahkan proses daur ulang nantinya. Misalnya, pisahkan sisa makanan dengan botol plastik.

3. Buang Sampah pada Tempatnya - Cari tempat sampah terdekat dan buang sampahmu di sana. Jangan biarkan sampah berserakan di pantai.

4. Ikut Serta dalam Kegiatan Bersih-bersih - Bergabunglah dalam kegiatan bersih-bersih pantai yang diadakan oleh komunitas atau pemerintah setempat. Sekecil apapun kontribusi kita, sangat berarti untuk menjaga kebersihan pantai.

5. Ajak Orang Lain untuk Peduli - Berikan contoh yang baik kepada orang di sekitarmu. Ajak keluarga dan teman-teman untuk ikut menjaga kebersihan pantai.

Bagaimana cara efektif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai, Pak Ridwan Kamil?

Edukasi harus dilakukan secara berkelanjutan dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari anak-anak di sekolah, hingga orang dewasa melalui berbagai media, termasuk media sosial. Penting juga melibatkan tokoh masyarakat dan komunitas lokal agar pesan lebih mudah tersampaikan.

Apa dampak negatif dari sampah popok di pantai, Bu Susi Pudjiastuti?

Sampah popok di pantai sangat merusak ekosistem laut. Bahan kimia dalam popok dapat mencemari air dan membahayakan biota laut. Selain itu, popok yang terurai juga menghasilkan mikroplastik yang masuk ke rantai makanan dan akhirnya kembali ke manusia.

Apa saja program pemerintah dalam mengatasi masalah sampah di pantai, Pak Anies Baswedan?

Pemerintah telah dan terus melaksanakan berbagai program, mulai dari penyediaan tempat sampah, pengadaan truk sampah, hingga program daur ulang sampah. Kerja sama dengan komunitas dan masyarakat juga terus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Bagaimana peran sekolah dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan pada siswa, Ibu Tri Rismaharini?

Sekolah berperan penting dalam membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup harus diintegrasikan dalam kurikulum. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka dan kegiatan sosial lainnya dapat menjadi wadah untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap lingkungan.

Apa yang bisa dilakukan individu untuk mengurangi sampah plastik, Pak Ganjar Pranowo?

Mulailah dari diri sendiri dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Bawa tas belanja sendiri, botol minum isi ulang, dan hindari penggunaan sedotan plastik. Hal-hal kecil ini jika dilakukan secara konsisten akan memberikan dampak yang besar.