13 Tanaman Hias Viral yang Tidak Boleh Ditanam di Depan Rumah, Awas Kesialan, Energi Negatif, dan Mitos Berbahaya Mengintai Anda

Senin, 14 April 2025 oleh aisyah

13 Tanaman Hias Viral yang Tidak Boleh Ditanam di Depan Rumah,  Awas Kesialan, Energi Negatif, dan Mitos Berbahaya Mengintai Anda

13 Tanaman Hias Viral yang Sebaiknya Tak Ditanam di Depan Rumah

Memiliki halaman rumah yang asri dan dihiasi tanaman hias memang menjadi impian banyak orang. Rasanya menyenangkan melihat hijaunya dedaunan dan warna-warni bunga yang menyegarkan mata. Namun, tahukah Bunda, tidak semua tanaman hias cocok ditanam di depan rumah? Beberapa tanaman hias yang sempat viral justru bisa berdampak negatif bagi lingkungan sekitar.

Banyak yang tergoda menanam tanaman hias karena keindahannya, tetapi beberapa jenis tanaman hias bersifat invasif. Artinya, mereka dapat tumbuh tak terkendali, merebut nutrisi dari tanaman lain, dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Bahkan, beberapa tanaman invasif bisa merusak struktur bangunan! Seperti dikutip dari Real Simple, banyak orang tidak menyadari bahwa tanaman pilihan mereka ternyata berpotensi invasif.

Oleh karena itu, penting sekali untuk mencari informasi sebelum membeli dan menanam tanaman hias. Pastikan tanaman yang Bunda pilih tidak hanya cantik, tetapi juga ramah lingkungan dan tidak mengganggu kehidupan flora dan fauna di sekitar rumah.

Tanaman Hias yang Perlu Dihindari di Depan Rumah

Berikut ini 13 tanaman hias viral yang sebaiknya Bunda hindari untuk ditanam di depan rumah:

  1. Butterfly Bush: Meski bunganya menarik kupu-kupu, tanaman ini sangat invasif. Bijinya mudah menyebar dan mengalahkan tanaman asli yang lebih bermanfaat bagi ekosistem. Sebagai alternatif, Bunda bisa memilih azalea, hydrangea, atau button bush.
  2. English Ivy: Tanaman rambat ini memang elegan, tetapi dapat merusak pohon dan bangunan. Pilihlah wild strawberry atau creeping phlox sebagai pengganti.
  3. Wisteria: Bunga ungunya memang memikat, tetapi pertumbuhannya yang cepat dan akarnya yang kuat bisa merusak pohon dan sulit dikendalikan. Kentucky wisteria atau coral honeysuckle adalah alternatif yang lebih baik.
  4. Japanese Honeysuckle: Aromanya harum, tetapi tanaman ini cenderung invasif. Pilihlah coral honeysuckle yang lebih ramah lingkungan.
  5. Vinca: Tahan lama dan mudah tumbuh, tetapi vinca dapat menghambat pertumbuhan tanaman asli. Creeping phlox atau wild strawberry bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
  6. Burning Bush: Warnanya merah menyala di musim gugur, tetapi tanaman ini invasif. Pilihlah tanaman asli yang sesuai dengan lingkungan setempat.
  7. Privet Hedges: Sering digunakan sebagai pagar hidup, tetapi pertumbuhannya yang cepat dapat mengancam tanaman lain. Viburnum adalah alternatif yang lebih ramah lingkungan.
  8. Sacred Bamboo: Cantik dengan daun dan buah merahnya, tetapi akarnya menyebar luas dan beracun bagi beberapa hewan. Strawberry bush adalah alternatif yang lebih aman.
  9. Spiraea Japonica: Mudah menyebar dan sulit dikendalikan. Meadowsweet atau steeplebush adalah alternatif yang lebih baik.
  10. Eulalia Grass (Miscanthus Sinensis): Rumput hias ini dapat mengalahkan rumput alami. Cobalah switchgrass atau Indiangrass.
  11. Pyrus Calleryana: Bunganya indah, tetapi batangnya mudah patah dan tidak mendukung kehidupan serangga serta burung. Serviceberry atau shadbush adalah alternatif yang lebih baik.
  12. Japanese Barberry: Dapat menjadi sarang kutu dan hewan pengerat. Semak blueberry adalah alternatif yang lebih bermanfaat.
  13. Asiatic Bittersweet: Buahnya cantik, tetapi tanaman ini dapat membelit dan membunuh pohon lain. Trumpet honeysuckle atau American wisteria adalah alternatif yang tidak invasif.

Dengan menghindari tanaman-tanaman di atas dan memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan, Bunda tidak hanya mempercantik halaman rumah, tetapi juga turut menjaga keseimbangan ekosistem.

Bagaimana cara mengetahui apakah suatu tanaman hias bersifat invasif atau tidak, Pak Budi?

(Dijawab oleh Budi Leksmana, Ahli Botani) Cara termudah adalah dengan mencari informasi detail tentang tanaman tersebut sebelum membelinya. Bunda bisa mencari di internet, buku-buku botani, atau bertanya kepada penjual tanaman yang terpercaya. Ciri-ciri umum tanaman invasif antara lain pertumbuhan yang sangat cepat, kemampuan beradaptasi yang tinggi, dan produksi biji yang banyak.