11 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Gejala yang Harus Anda Waspadai Segera
Rabu, 30 April 2025 oleh aisyah
11 Tanda Diabetes yang Terlihat di Kulit Anda
Kulit kita seringkali menjadi cerminan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tahukah Anda bahwa beberapa masalah kulit bisa menjadi tanda diabetes tipe 2? Jangan anggap remeh perubahan pada kulit Anda, karena bisa jadi itu adalah pesan penting dari tubuh.
American Diabetes Association (ADA) menjelaskan bahwa diabetes dapat memperparah masalah kulit yang sudah ada. Hal ini terjadi karena diabetes memengaruhi cara tubuh menggunakan glukosa, sumber energi utama kita. Ketika tubuh kesulitan memproduksi atau menggunakan insulin dengan efektif, kadar gula darah meningkat. Kadar gula darah tinggi yang berkepanjangan (hiperglikemia) dapat merusak pembuluh darah dan saraf, termasuk yang ada di kulit. Akibatnya, sirkulasi darah ke kulit berkurang, mempengaruhi kolagen, tekstur, penampilan, dan kemampuan kulit untuk pulih.
Selain itu, diabetes juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat kita lebih rentan terhadap infeksi. Berikut 11 tanda diabetes yang mungkin muncul di kulit dan perlu Anda waspadai:
Tanda-tanda Diabetes pada Kulit:
- Bintik-bintik di Kulit (Dermopati Diabetik): Bintik-bintik oval atau bulat berwarna coklat kemerahan, sering muncul di tulang kering. Awalnya bersisik, lalu mendatar dan membentuk cekungan kecil. Kondisi ini bisa membaik seiring terkontrolnya gula darah.
- Kulit Keras dan Menebal (Scleredema Diabeticorum): Kulit terasa keras, tebal, dan tampak bengkak, biasanya di punggung atas, bahu, dan leher, tapi jarang di tangan atau kaki. Kondisi ini bisa terjadi meskipun diabetes terkontrol.
- Area Kulit Menggelap (Acanthosis Nigricans): Penggelapan kulit di leher, ketiak, dan selangkangan bisa menjadi tanda pradiabetes. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami ini.
- Benjolan di Kulit (Xanthomatosis Eruptif): Benjolan kekuningan (atau keabu-abuan dengan semburat kuning pada kulit gelap) yang gatal dan nyeri, sering muncul di paha, bokong, atau lutut. Ini terkait dengan kadar trigliserida yang tinggi.
- Luka yang Sulit Sembuh (Ulkus Diabetik): Luka, terutama di kaki, yang lambat sembuh karena sirkulasi darah yang buruk dan kerusakan saraf.
- Benjolan Kekuningan di Sekitar Mata (Xanthelasma): Benjolan dan bercak kekuningan atau jingga kekuningan di sekitar mata, menandakan kadar lemak darah yang tinggi.
- Infeksi: Diabetes melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi seperti sariawan dan infeksi jamur.
- Skin Tag (Acrochordons): Daging kecil yang tumbuh di kulit, biasanya di kelopak mata, leher, ketiak, dan selangkangan. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kemunculannya bisa terkait dengan diabetes.
- Benjolan Kecil atau Bercak Menonjol (Granuloma Annulare): Benjolan kecil yang bisa muncul dan hilang, terkadang menjadi indikasi diabetes.
- Bercak Ungu, Kemerahan, dan Coklat (Necrobiosis Lipoidica): Bercak berwarna ungu, kemerahan, atau coklat (tergantung warna kulit) di tulang kering, biasanya tidak gatal atau nyeri.
- Kulit Kering dan Gatal: Sirkulasi darah yang buruk akibat diabetes dapat menyebabkan kulit kering dan gatal.
Jika Anda mengalami salah satu tanda di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Merawat kulit dengan baik sangat penting, terutama bagi penderita diabetes. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
1. Kontrol Gula Darah Anda - Mengontrol gula darah adalah kunci utama. Dengan menjaga kadar gula darah tetap stabil, Anda dapat mencegah komplikasi diabetes, termasuk masalah kulit. Ikuti anjuran dokter dan patuhi rencana pengobatan Anda.
2. Rajin Melembapkan Kulit - Gunakan pelembap bebas pewangi dan alkohol setelah mandi dan saat kulit terasa kering. Ini akan membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah kekeringan dan gatal.
3. Hindari Mandi Air Panas - Mandi air panas dapat membuat kulit semakin kering. Pilihlah mandi air hangat dan batasi waktu mandi.
4. Periksa Kulit Secara Rutin - Periksa kulit Anda setiap hari, terutama kaki, untuk mencari luka, lecet, atau perubahan lainnya. Jika menemukan sesuatu yang mencurigakan, segera hubungi dokter.
5. Konsumsi Makanan Sehat - Pola makan sehat dan seimbang dapat membantu mengontrol gula darah dan menjaga kesehatan kulit. Konsumsi banyak buah, sayur, dan biji-bijian.
6. Jangan Merokok - Merokok dapat memperburuk sirkulasi darah dan meningkatkan risiko komplikasi diabetes, termasuk masalah kulit. Berhenti merokok sangat penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan.
Apakah semua masalah kulit pasti tanda diabetes, Dok? - Tanya Ani
Tidak, Ani. Banyak masalah kulit yang tidak terkait diabetes. Namun, jika Anda memiliki riwayat diabetes atau faktor risiko lainnya, penting untuk memeriksakan perubahan kulit yang tidak biasa ke dokter. - dr. Reisa Broto Asmoro
Bagaimana cara mencegah munculnya tanda-tanda diabetes di kulit? - Tanya Budi
Kunci utamanya adalah mengontrol gula darah dengan baik, Budi. Pola makan sehat, olahraga teratur, dan minum obat sesuai anjuran dokter sangat penting. Merawat kulit dengan baik, seperti menjaga kelembapannya, juga dapat membantu. - Prof. Zubairi Djoerban
Apa yang harus saya lakukan jika menemukan tanda-tanda diabetes di kulit saya? - Tanya Citra
Jangan panik, Citra. Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut. - dr. Tirta Mandira Hudhi
Apakah skin tag berbahaya dan perlu dihilangkan? - Tanya Dewi
Skin tag umumnya tidak berbahaya, Dewi. Namun, jika mengganggu atau Anda khawatir, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendiskusikan pilihan pengobatan. - dr. Sonia Wibisono
Apakah luka diabetes bisa sembuh total? - Tanya Eko
Dengan perawatan yang tepat dan kontrol gula darah yang baik, luka diabetes bisa sembuh, Eko. Penting untuk menjaga kebersihan luka dan mengikuti anjuran dokter. - dr. Tompi
Apakah perubahan warna kulit akan kembali normal setelah gula darah terkontrol? - Tanya Fajar
Beberapa perubahan warna kulit, seperti dermopati diabetik, bisa membaik setelah gula darah terkontrol, Fajar. Namun, beberapa perubahan lainnya mungkin permanen. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. - dr. Lula Kamal